Ibnu Nafis oleh pengagumnya
dijuluki sebagai the Second Avicenna,
Ibnu Sina Kedua. Nama lengkapnya adalah Alaudin
Abu al-Ala Ali bin Abi al-Haran al-Kurasyi ad-Dimasyki Ibnu Nafis. Ia
terkenal sebagai seorang dokter yang terkemuka dan seorang penulis serba bisa
pada abad ke-7 Hijriah/abad ke-13 M. Ibnu Nafis sesuai namanya lahir di sekitar
Damaskus dan mungkin di kampung yang bernama al-Kurasyiyya. Dibawah bimbingan
seorang guru yang bernama Muhadzdzib
ad-Din Abdul Rahim bin Ali, yang dikenal sebagai ad-Dakhwar – ia belajar ilmu kedokteran di tempat kelahirannya.
Gurunya berasal dari perguruan Ibnu at-Tilmidh yang telah banyak mengkader dan
mendidik pelajar-pelajar yang datang dari Baghdad ke Damaskus. Disamping itu,
Ibnu Nafis juga belajar tata bahasa Arab (nahwu sharaf), logika dan ilmu
pengetahuan keislaman lainnya.
Setelah itu beliau pindah ke
Kairo, tempat ia mendapat kedudukan penting sebagai dokter kepala di sebuah
rumah sakit. Kemungkinan rumah sakit itu adalah rumah sakit Nasiri di Mesir.
Ibnu Nafis menjadi dokter pribadi Sultan Baybar I dari Dinasti Mamluk sekaligus
membimbing sejumlah murid disana. Salah seorang muridnya yang terkenal adalah
Ibnu al-Kuff, penulis sebuah buku tentang ilmu bedah. Abu Hayyan al-Gharmati
juga menjadi muridnya.
Ibnu Nafis meninggal di Kairo
pada 21 Dzulkaidah 687 H/18 Desember 1288 M pada usia kurang lebih 80 tahun.
Ketika Ibnu Nafis meninggal, ia mewariskan rumah, kekayaan dan buku-bukunya
untuk disumbangkan kepada rumah sakit Mansuri di Kairo, yang dibangun oleh Sultan
Kalawun. Sebagai seorang dokter, ia lebih banyak belajar dibidang teori
daripada praktek. Gagasan-gagasannya dibidang ini lebih dominnan, sehingga ia
lebih terkesan sebagai teoritisi ketibang praktisi, meskipun sebenarnya dalam
hal prkatek kemampuannya tidak begitu saja diabaikan. Sebagai teoritisi tentu
saja aktivitas kepustakaan Ibnu Nafis yang amat luas tak disangsikan lagi. Ibnu
Nafis terkenal dalam hal komentator yang memiliki pemikiran yang sangat luas
dan independen. Bahkan, konon ia menulis kebanyakan bukunya di luar kepala
tanpa buku acuan.
Beberapa karya Ibnu Nafis yang
layak diunggulkan adalah sebagai berikut:
- Kitab asy-Syamil fi ath-Thibb, sebuah ensiklopedia kedoktera lengkap yang terdiri dari kurang lebih 27.000 folio yang tersebar dalam 8 jilid.
- Kitab al-Muhadzdzahab fi al-Kuhl, sebuah buku yang mencakup hampir seluruh cabang ilmu kedokteran Arab pada waktu itu. Buku ini banyak digunakan oleh penulis kedokteran dikemudian hari.
- Mujiz al-Qanun, sebuah intisari lengkap dari buku Qanun-nya Ibnu Sina, keculai masalah anatomi (ilmu urai tubuh) dan fisiologi (ilmu fa’al tubuh) yang tak termasuk di dalamnya. Karya ini juga merupakan sebuah buku manual atau buku pegangan singkat mengenai seluruh bagian ilmu kedokteran yang diperuntukkan terutama bagi para dokter praktek. Diantara sekian banyak karya Ibnu Nafis, buku inilah yang mendapat sukses terbesar dalam dunia medis Timur dan telah banyak diterjemahkan ke berbagai macam bahasa serta disadur dalam bentuk manuskrip disertai komentar dan keterangan tambahan yang dilakukan Nafis Iwad al-Kirmani (dilengkapi tahun 841 H/1437 M).
- Aphorisme (Fushul) of Hippocrates, merupakan satu diantara sekian banyak komentarnya dibidang medis yang paling banyak tersebar luas. Juga komentarnya mengenai ramalan-ramalan Hippocrates dan pengaruhnya, serta Denatura Hominis.
- Mengomentari kitab Masa’il fi ath-Thibb karya Hunayn bin Ishak.
- Ibnu Nafis juga mengomentari secara lebih luas terhadap Qanun-nya Ibnu Sina yang dituangkan dalam sejumlah manuskrip. Dilengkapi dengan perbaikan dan susunan yang lebih apik, khususnya pengumpulan masalah yang berkaitan erat dengan anatomi dari bagian pertama dari Qanun. Ia memberi komentar pada bagian tersendiri. Bagian ini lalu disusun kembali dalam bentuk buku terpisah. Ia juga menambahkan pada bagian ini teorinya tentang sirkulasi darah, yakni the Lesser or Pulmonary Circulation of the Blood. Sedangkan komentarnya terhadap bagian kelima juga telah diterjemahkan ke bahasa Latin oleh Andrea Alpago (seorang dokter pada masa Renaissance) yang dicetak 1547 M di Venice.
- Dari tulisan-tulisan Ibnu Nafis mengenai logika, terdapat pada sebuah komentar terhadap karyanya sendiri, Kitab Wuraykat yang merupakan sebuah ringkasan karya Aristoteles yaitu Organon dan Rhetoric. Pada bagian yang merupakan ringkasan buku Analytica Priora, ia menambahkan pula suatu pembahasan mengenai bukti-bukti yang sah dalam hukum Islam dan batas qiyas ditinjau dari sudut pandang logika.
- Ar-Risalah al-kamiliyah fi as-Sirah an-Nabawiyyah atau bila diterjemahkan secara bebas : the Theologus Austodidactus.
Karya-karya
ilmiahnya yang terbesar dan bersinambung merupakan tour de force intelektual
yang banyak dikagumi oleh sarjana-sarjana semasanya. Dari sekian banyak
karyanya itu, teorinya the Lesser or
Putmonary Criculation of the Blood tercatat sebagai prestasi paling penting
dalam dunia kedokteran. Teori ini ssecara tajam dan tegas bertolak belakang
dengan gagasan-gagasan Galenus yang waktu itu telah diterima secara luas. Teorinya
juga mendahului penemuan fundamental William Harvey, sehingga tidak salah bila
George Sarton menyebutnya sebagai ahli fisiologi terbesar pada Abad
Pertengahan.
Teori Ibnnu
Nafis tentang sirkulasi darah telah diformulasikan oleh Michael Servetus dalam
bukunya Christianism Restutio
(Vienna, 1553). Demikian pula dengan sebuah eksposisi mengenai teori tersebut
yang dilakukan Realdus Columbus (Realdo Colombo) dalam bukunya De re Anatomia Libri XV (Venice, 1559).
Metode analisa fisiologi yang rinci memungkinkan Michael Servetus dan Realdo
Colombo dapat menyerap langsung tentang teori Ibnu Nafis itu. Pengetahuan ini
kemungkinan diambil alih oleh Andrea Alpago, seorang sarjana yang selama 30
tahun berada di Suriah untuk meneliti lebih naskah-naskah serta buku-buku teks
medis berbahasa Arab lalu menterjemahkannya.
Atas dasar
uraian diatas, Ibnu Nafis sekarang dikenal sebagai penemu Sirkulasi Darah.
Sumber:
M. Natsir Arsyad, 1990. Imuwan Musim Sepanjang Sejarah. Mizan: Bandung.
https://id.wikipedia.org/wiki/Ibnu_al-Nafis
Sumber:
M. Natsir Arsyad, 1990. Imuwan Musim Sepanjang Sejarah. Mizan: Bandung.
https://id.wikipedia.org/wiki/Ibnu_al-Nafis
Casinos near Casinos Near Casinos in San Francisco, CA | MapyRO
BalasHapusFind the Casinos Near Casinos you'll love, with 성남 출장안마 mapyro's 하남 출장샵 selection of near The closest casinos with a 서산 출장마사지 casino in 경상북도 출장안마 San Francisco, 남원 출장샵 CA, has to be