Soal
Pengantar Ilmu Pendidikan
1. Jelaskan
mahasiswa Prodi Pendidikan Sejarah perlu mendapat mata kuliah Pengantar Ilmu
Pendidikan.
Jawab: Mahasiswa pendidikan sejarah sangat perlu untuk
dibekali dengan pengantar ilmu pendidikan, karena prodi pendidikan sejarah itu
sendiri merupakan prodi yang bersifat kependidikan. Konsepsi
tujuan ilmu pendidikan
mengandung arti bahwa tujuan pendidikan tidak lain adalah mengembangkan
individu dan masyarakat agar cerdas dan baik. Jadi mahasiswa prodi pendidikan sejarah selain dibekali
dengan ilmu sejarah, mahasiswa prodi sejarah juga diajarkan dan dibekali untuk
dapat menyalurkan ilmu sejarahnya ke anak didik yaitu salah satunya lewat mata
kuliah pengantar ilmu pendidikan.
2.
Jelaskan Pendidikan di Indonesia mengikuti landasan dari
Ki Hajar Dewantara (khususnya tut wuri handayanni).
Jawab:
Dasar-dasar pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara antara
lain : Asas Tut Wuri Handayani, Asas Belajar Sepanjang Hayat, Asas Kemandirian.
Sebagai asas pertama, tut wuri handayani merupakan inti dari sitem Among
perguruan. Asas yang dikumandangkan oleh Ki Hajar Dewantara ini yang menjadi
ikon pendidikan di seluruh Indonesia. Pendidikan menurut Ki
Hajar Dewantara merupakan proses pembudayaan yakni suatu usaha memberikan
nilai-nilai luhur kepada generasi baru dalam masyarakat yang tidak hanya
bersifat pemeliharaan tetapi juga dengan maksud memajukan serta
memperkembangkan kebudayaan menuju ke arah keluhuran hidup kemanusiaan.
3.
Jelaskan pendidikan di dalam Keluarga, Sekolah dan
Masyarakat.
Jawab: Proses pendidikan bagi generasi
muda mempunyai tiga pilar penting. Ketiga pilar itu adalah sekolah, masyarakat
dan keluarga.
a) Pengertian
keluarga tersebut nyata dalam peran orang tua. Pola penyelenggaraan pendidikan
nasional mengakibatkan ketiga pilar penting terpisah. Sekolah terpisah dari
masyarakat atau orang tua. Peran orangtua terbatas pada persoalan dana. Orang
tua dan masyarakat belum terlibat dalam proses pendidikan menyangkut
pengambilan keputusan dan pengawasan. Ayah
dan ibu adalah teladan pertama bagi pembentukan pribadi anak.
Keyakinan-keyakinan, pemikiran dan perilaku ayah dan ibu dengan sendirinya
memiliki Pengaruh yang sangat dalam terhadap pemikiran dan perilaku anak.
Karena kepribadian manusia muncul berupa lukisan-lukisan pada berbagai ragam situasi
dan kondisi dalam lingkungan keluarga.
b)
Pada dasarnya pendidikan di sekolah merupakan
bagian dari pendidikan dalam keluarga, yang sekaligus merupakan lanjutan dari
pendidikan dalam keluarga. Tidak
semua tugas mendidik dapat dilaksanakan oleh orang tua dalam keluarga,terutama
dalam hal ilmu pengetahuan dan berbagai macam keterampilan. Oleh karena itu
dikirimkan anak ke sekolah. Seiring dengan perkembangan peradaban
manusia,sekolah telah mencapai posisi yang sangat sentral dalam pendidikan
keluarga. Hal ini karena pendidikan telah berimbas pola pikir ekonomi yaitu
efektivitas dan efesiensi dan hal ini telah menjadi semacam ideologi dalam
proses pendidikan di sekolah. Peranan
sekolah sebagai lembaga yang membantu lingkungan keluarga, maka sekolah
bertugas mendidik dan mengajar serta memperbaiki dan memperhalus tingkah laku
anak didik yang di bawa dari keluarganya.
c)
Pendidikan dan masyarakat saling
keterkaitan, untuk mengembangkan pendidikan diperlukan partisipasi dari
masyarakat. Masyarakat dalam konteks ini berperan sebagai subjek atau pelaku
pendidikan, tanpa adanya kesadaran masyarakat akan pendidikan, maka negara
tidak akan berkembang, kita akan tergantung pada orang atau negara lain yang
jauh lebih berkembang dari kita, maka dari itu peranan masyarakat terhadap
pendidikan sangat berpengaruh untuk perkembangan wilayah atau negaranya
sendiri, melalui pendidikan masyarakat dapat memperoleh ilmu yang dapat ia
manfaatkan di dalam kehidupan untuk kesejahteraan bersama. Pembinaan dan tanggungjawab pendidikan oleh masyarakat, Bila
dilihat dari konsep pendidikan, masyarakat adalah sekumpulan banyak orang yang
dengan berbagai ragam kualitas diri mulai dari yang tidak berpendidikan sampai
kepada yang berpendidikan tinggi. Baiknya kualitas suatu masyarakat ditentukan
oleh kualitas pendidikan para anggotanya, makin baik pendidikan anggotanya,
makin baik pula kualitas masyarakat secara keseluruhan. Masyarakat merupakan
lembaga pendidikan yang ketiga setelah pendidikan dilingkungan keluarga dan
lingkungan sekolah.
4. Mengapa
seorang guru harus profesional?
Jawab: karena peran guru sebagai pendidik merupakan
peran-peran yang berkaitan dengan tugas-tugas memberi bantuan dan dorongan,
tugas-tugas pengawasan dan pembinaan serta tugas-tugas yang berkaitan dengan
mendisiplinkan anak agar anak itu menjadi patuh terhadap aturan-aturan sekolah
dan norma hidup dalam keluarga dan masyarakat. Guru mengajarkan moralitas
tanggung jawab kemasyaratan, pengetahuan dan keterampilan dasar persiapan..
Oleh karena itu tugas guru dapat disebut pendidik. Guru sebagai penanggung
jawab pendisiplinan anak harus mengontrol setiap aktivitas anak-anak agar
tingkat laku anak tidak menyimpang dengan norma-norma yang ada. Guru harus
memberikan teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai
dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.
5. Terangkan
kebaikan dan keburukan “Pembelajaran Teman Sebaya”!
Jawab:
Kelebihan Pembelajaran Teman Sebaya:
1.
Pembelajaran
sebaya menghilangkan ketakutan yang sering disebabkan oleh perbedaan umur,
status dan latar belakang antara peserta didik dengan guru.
2.
Lebih
mungkin terjadi pembelajaran personal antara teman dengan teman.
3.
Pembelajar
sendiri akan mendapatkan pengertian lebih karena membantu peserta didik yang
notabene teman sendiri.
4.
Lebih
efektif daripada pembelajaran lewat guru karena peserta didik tidak akan segan
bertanya tanpa malu kepada pembelajar sendiri karena dengan teman sendiri.
Kekurangan Pembelajaran tema sebaya:
1.
Pembelajar
atau tutor yang dipilih sebagai pengajar walaupun prestasinya baik, belum tentu
memiliki hubungan yang baik dengan peserta didik.
2.
Pembelajar
yang notabene merupakan masih peserta didik belum tentu akan lebih baik
daripada pembelajar yang memang seorang guru profesional.
6. Berilah
penjelasan singkat tokoh/istilah berikut :
a.
John Locke :
John Locke merupakan salah satu tokoh yang sudah
memberikan pemikirannya tentang perkembangan pendidikan di dunia. Dalam pandangannya tentang filsafat ilmu pengetahuan, Locke mengemukakan
tentang tujuan dari pendidikan, yakni pendidikan bertujuan untuk mencapai
kesejahteraan dan kemakmuran setiap manusia (bangsa).
b.
Sistem Among : sistem yang diciptakan oleh Ki Hajar
Dewantara yang berupa proses pendidikan yang dilaksanakan
dalam bentuk hubungan khas antara peserta didik dengan pendidiknya.
c.
K.H
Ahmad Dahlan : seorang pahlawan nasional yang juga merupakan tokoh pembaruan
dalam dunia pendidikan karena memasukan nilai-nilai ahlak dan ilmu agama dalam
dunia pendidikan.
d.
Ki
Hajar Dewantara : seorang tokoh pendidikan yang mempunyai gagasan mencerdaskan
kehidupan bangsa hanya mungkin diwujudkan dengan pendidikan yang memerdekakan
dan membentuk karakter kemanusian yang cerdas dan beradab. Oleh karena itu,
konsepsi pendidikan Ki Hajar Dewantara dapat menjadi salah satu solusi
membangun kembali pendidikan dan kebudayaan nasional yang telah
diporak-porandakan oleh kepentingan kekuasan dan neoliberalisme.
e.
Pendidikan
Humaniora : suatu bahan
pendidikan yang mencerminkan keutuhan manusia dan membantu agar manusia menjadi
lebih manusiawi, yaitu membantu manusia untuk mengaktualkan potensi-potensi
yang ada, sehingga akhirnya terbentuk manusia yang utuh, yang memiliki
kematangan emosional, kematangan moral dan kematangan spiritual.
Sangat manfaat sekalli..
BalasHapusAlhamsualhamdulillah yh
BalasHapusterima kasih sudah mampir
Hapus