Selasa, 03 Oktober 2017

Perkembangan Media Tulis di Dunia Islam



Sudah masyhur dikalangan muslim di seluruh dunia bahwa di zaman Nabi penulisan baik penulisan surat, dokumen dll belum menggunakan kertas seperti saat ini. benda-benda yang lazim dipakai pada masa itu sebagai alat tulis, seperti pelepah korma, batu, tulang-tulang hewan atau kulit-kulit hewan yang telah disamak.
Lalu bagaimana awal mula perkembangan media tulis orang-orang muslim?



Menurut kitab Fihrist karya Ibnu al-Nadhim, hingga awal abad ke-3 Hijriah bahan-bahan yang umum digunakan untuk tulis menulis adalah kain perca dan papirus. Dokumen-dokumen resmi yang ditulis di atas kain perca dan disimpan ketika terjadi perang sipil antara al-Amin dan al-Ma’mun (kakak beradik dari Bani Abbasiyah), dicuci bersih kemudian dijual kembali.
Kertas Cina mulai masuk ke dunia Islam melalui Irak pada awal abad ke-3 Hijriah. Segera setelah itu industri kertas tumbuh menjamur. Industri tersebut pertama kali muncul di Samarkand. Awal mulanya adalah dari beberapa tawanan Cina pada 751 M yang memperkenalkan seni pembuatan kertas dari flax, linen atau kain rami (W. Barthold, 1928: 236-237).
Menurut Ibnu Khaldun dalam Muqaddimah hal 352, kata kuno bahasa Arab untuk kertas, kaghad, kemungkinan berasal dari bahasa Persia, lalu diserap ke dalam bahasa Arab. Dari Samarkand, industri itu menyebar ke Irak. Pada masa pemerintahan al-Fadhl ibn Yahya al-Barmaki, yang menjadi gubernur Khurasan pada 794 M, pabrik kertas pertama berdiri di Baghdad.
Al-Maqrizi dalam Khitat, menuliskan bahwa saudara al-Fadhl, yaitu Ja’far (menteri Khalifah Harun) mengganti penggunaan kain perca dengan kertas untuk menuliskan dokumen-dokumen resmi negara.
Kota-kota muslim yang lain membangun pabrik-pabrik kertas mengikuti rancangan pabrik yang berada di Samarkand. Sebuah pabrik didirikan di Tihamah untuk membuat kertas dari serat tumbuhan. Pada masa al Maqdisi (Geographer Muslim), kertas produksi Samarkand dianggap sebagai kertas yang terbaik kualitasnya. Tetapi pada abad berikutnya dalam kitab Fihrist, abad ke-11, kertas-kertas denga kualitas yang sangat bagus juga diproduksi di kota-kota Suriah dan di Tripoli.
Dari daratan Asia Tengah, industri itu mulai menyebar hingga ke delta Mesir sejak akhir abad ke-9. Beberapa kota di sana dalam jangka waktu yang cukup lama selalu mengekspor papirus ke negara-negara berbahasa Yunani untuk media menulis. Produk ekspor itu mereka sebut qarathis dari bahasa Yunani chartes. Pada akhir abad ke-10, kertas menggantikan perca dan papirus di seluruh wilayah umat Islam.

Sumber:
Philliph K. Hitti, 2014. History of the Arabs (terjemahan R. Cecep Lukman Yasin dan Dedi Slamet Riyadi). Serambi: Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KERAJAAN MARITIM HINDU-BUDHA DI INDONESIA (HABIS)

6. Kerajaan Kediri Kerajaan Kadiri atau Kediri atau Panjalu, adalah sebuah kerajaan yang terdapat di Jawa Timur antara tahun 1042-1222....